Sabtu, 21 Maret 2009

PESTISIDA

PESTISIDA

Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan berbagai hama yang tersusun dari berbagai unsur kimia yang jumlahnya tidak kurang dari 105 unsur. Pestisida juga sering digunakan untuk memberantas serangga dalam lingkungan rumah tangga.
Setiap kelompok pestisida pada umumnya mempunyai sifat tersendiri dan tidak efektif terhadap OPT dari golongan yang lain, misalnya insektisida tidak dapat mengendalikan cendawan atau gulma. Tetapi ada juga satu jenis pestisida yang digolongkan kedalam lebih dari satu kelompok, misalnya disamping sebagai insektisida juga sebagai nematisida. Oleh karena itu, jenis pestisida yang dipilih harus sesuai dengan OPT-nya. Kalau OPT-nya adalah serangga maka pilihlah insektisida, kalau OPT-nya cendawan pilihlah fungisida. Setelah memilih kelompoknya, kemudian memilih jenis yang efektif untuk OPT sasaran yang ada. Walaupun sama sebagai insektisida tetapi tidak berarti efektif atau tingkatan keefektifannya sama terhadap semua serangga. Untuk mengetahui pestisidanya, termasuk kelompok apa dan efektif untuk OPT apa, dapat dibaca label pada kemasan pestisidanya.
Residu pestisida pada hasil pertanian harus dikendalikan, agar tidak ada atau kalau ada maka kandungan residu tersebut tidak melebihi batas yang ditetapkan. Dalam pengendalian residu pestisida ini, yang paling menentukan adalah pengendalian terhadap penggunaan pestisida dalam perlindungan tanaman di lapangan (on farm). Walaupun pestisida juga digunakan pada pascapanen (pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, dan sebagainya), tetapi penggunaan pestisida yang terbesar terjadi di lapangan sebelum panen. Karena pengaruh penggunaan pestisida di lapangan terhadap timbulnya residu pestisida pada hasil pertanian sangat besar, maka perlu dilakukan langkah-langkah konkrit untuk mengendalikan penggunaan pestisida di lapangan agar residunya pada saat dipanen minimum atau di bawah batas ambang yang telah ditetapkan.
DDT sebagai insektisida organik sintetik pertama ditemukan dan digunakan secara luas sejak tahun 1945. Pada tahun 1948 sudah mulai dilaporkan terjadinya resistensi DDT pada nyamuk dan lalat. Pada tahun 1986 dilaporkan 447 jenis serangga yang resisten terhadap hampir semua kelompok insektisida (organokhlor, oganofosfat, karbamat, piretroid sintetik, fumigan) termasuk kelompok insektisida hayati seperti Bt (Georgiiou,1986). Jenis resistensi hama terhadap pestisida dapat berupa resistensi tunggal, resistensi ganda (multiple resistance) atau resistensi silang (cross resistance). Resistensi pestisida tidak hanya terjadi pada serangga-serangga pertanian, tetapi juga pada semua kelompok serangga termasuk serangga rumah tangga dan kesehatan masyarakat.
Petani di Indonesia umumnya masih cenderung enggan mengambil risiko. Meskipun PHT sudah menjadi kebijakan pemerintah, namun banyak petani masih mempercayakan pada penyemprotan pestisida secara asuransi. Tanggapan pertama petani terhadap pestisida yang kehilangan efektivitasnya adalah dengan meningkatkan dosis dan frekuensi aplikasi. Bila hal ini tak berhasil mereka akan menggunakan jenis pestisida yang lebih baru, lebih mahal dan mereka harapkan lebih manjur daripada jenis pestisida yang digunakan sebelumnya. Pergeseran petani dari penggunaan pestisida baru tanpa adanya perubahan mendasar dalam filosofi dan strategi pengendalian hama dengan pestisida, merupakan solusi sementara yang akan menimbulkan masalah baru yang lebih parah yaitu terjadinya resistensi hama pada jenis pestisida yang baru. Dari data penelitian dan empirik dapat dibuktikan bahwa populasi hama yang sudah resisten terhadap satu atau lebih jenis pestisida biasanya dapat mengembangkan sifat resistensi terhadap senyawa lain secara lebih cepat, khususnya bila senyawa baru ini mempunyai mekanisme resistensi yang sama atau berdekatan dengan senyawa-senyawa sebelumnya. Sebagian besar hama mampu mempertahankan dan mewariskan sifat resistensi pada keturunannya dalam waktu yang lama.
MACAM-MACAM PESTISIDA
1. Pestisida kimiawi
2. Pestisida nabati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar